Selasa, 13 Desember 2011

Materi Program Pascal BAB II


BAB II
PERNYATAAN INPUT dan OUTPUT
Dalam bahasa Pascal pernyataan input adalah pernyataan yang digunakan untuk
memasukkan data. Pernyataan input yang ada di Pascal adalah READ dan READLN.
Sedangkan pernyataan output adalah pernyataan yang digunakan untuk menampilkan hasil.
Ada dua pernyataan output yaitu WRITE dan WRITELN.

A. Pernyataan WRITE dan WRITELN
Bentuk pernyataan WRITE dan WRITELN:
WRITE (<argumen >);
Atau
WRITELN (<argumen>);
Jika pernyataan WRITELN yang digunakan, setelah menampilkan hasil maka kursor ganti
baris. Sedangkan jika pernyataan WRITE yang digunakan, setelah menampilkan hasil
maka kursor tidak ganti baris. Dalam format penulisan WRITE dan WRITELN jika yang
akan ditampilkan adalah suatu kata/kalimat yang tidak disinpan dalam suatu variabel, maka
kata/kalimat tersebut harus ditulis diantara tanda petik tunggal (’).
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa variabel
Bentuk Pernyataan : WRITE (<variable>); WRITELN (<variabel>);
Contoh : WRITE (Kata);
WRITE (Umur);
WRITELN (Kata);
WRITELN (Umur);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen bertipe data dasar (seperti boolean,
real atau integer) bahkan char atau string.
Contoh : WRITE (TRUE);
WRITE (27.5);
WRITE (100);
WRITE (‘a’);
WRITE (‘Statistika’);
WRITELN (TRUE);
WRITELN (27.5);
WRITELN (100);
WRITELN (‘a’);
WRITELN (‘Statistika’);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen lebih dari satu. Jika argumen lebih
dari satu maka harus dipisahkan oleh tanda koma (,).
Contoh : WRITE (’Hasilnya adalah : ’, jawab);
WRITE LN (’Hasilnya adalah : ’, jawab);
• WRITE atau WRITELN dapat menerima argumen berupa ekspresi.
Contoh : WRITE (A+B-50);
WRITE (20*82/2);
WRITELN (A+B-50);
WRITELN (20*82/2);
• WRITELN bisa juga tanpa argumen. Biasanya digunakan untuk membuat baris
kosong;
Contoh : WRITELN;
Contoh :
Program untuk memberikan contoh perbedaan WRITE dan WRITELN.
Program Tulis;
Uses wincrt;
Begin
Write(’Satu’);
Write(’ ’);
Write(‘Dua’,’ ‘);
Writeln(‘Tiga’);
Writeln(‘Empat’);
End.
Hasilnya :
B. Memformat keluaran dari WRITE dan WRITELN
Untuk mengatur penampilan hasil pernyataan WRITE dan WRITELN dapat dilakukan
formating. Untuk memformat data dilakukan dengan menambah tanda titik dua (:) diikuti
dengan bilangan yang menyatakan lebar ruang untuk menampilkan data:
Data : n
Format ini menyebabkan data ditampilkan rata kanan pada ruang dengan ukuran sebesar n
karakter.
Contoh : WRITE (A:10);
WRITE (-45:10);
WRITELN (‘Data’:10);
WRITELN (12.42 : 10);
Untuk argumen data real, format dapat dilakukan sebagai berikut:
Data : n : p
Dimana: n adalah lebarnya ruang
p adalah banyaknya angka desimal
Contoh : WRITE (432.8984 : 10 : 2);
WRITE (-4598.908756 : 10 : 2);
WRITELN (Data : 10 : 2);
WRITELN (12.42 : 10 : 0);
Contoh :
Program untuk memberikan contoh pengaturan format tampilan.
Program bilangan;
Uses wincrt;
Begin
Write(‘Matematika’:10);
Writeln(80:7);
Write(‘Biologi’:10);
Writeln(100:7);
Write(‘Fisika’:10);
Writeln(50:7);
End.
Hasilnya :
C. Pernyataan READ dan READLN
Bentuk pernyataan READ READLN:
READ (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Atau
READLN (<variabel-1, variabel-2,.., variabel-n>) ;
Tiap-tiap data yang dimasukkan harus sesuai dengan tipe variabelnya. Setelah data
dimasukkan, tombol ENTER ditekan. Perbedaan antara READ dan READLN adalah pada
sifat menangani kelebihan data yang diinputkan
• READ : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini tidak akan membuangnya. Kelebihan
data tersebut akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN berikutnya.
• READLN : Jika ada kelebihan data, pernyataan ini akan membuangnya. Kelebihan data
tersebut tidak akan diberikan pada pernyataan READ atau READLN
berikutnya.
Contoh :
Program untuk menunjukkan perbedaan antara READ dan READLN
1. Program Satu;
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Read(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.

Hasilnya :

2. Program Dua;
Uses Wincrt;
Var
A, B, C, D:Integer;
Begin
Writeln(’Masukkan Data Tiga Buah, Pisahkan dengan Spasi !’);
Readln(A, B);
Writeln (’A=’,A);
Writeln (’B=’,B);
Readln(C);
Writeln(‘C=’,C);
End.
Hasilnya :


Terlihat bahwa pada program Dua data untuk variabel ”C” harus dimasukkan ulang, hal itu
disebabkan penggunaan READLN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;